Rangkuman Pokok Bahasan (Teori Organisasi Umum 2 - Tugas Akademis Jilid III)

Restu Basar Zaini 111 086 10




T U G A S A K A D E M I S
RANGKUMAN POKOK BAHASAN


“Pendapatan Nasional”
“Analisa Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Tertutup Sederhana & Pertumbuhan Ekonomi”
“Uang, Bank & Penciptaan Uang”



Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Semester (4) Empat Mata Kuliah Teori Organisasi Umum 2 Oleh,

Nama : Restu Basar Zaini
NPM : 111 086 10



J U R U S A N S I S T E M I N F O R M A S I
F A K U L T A S I L M U K O M P U T E R
U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A
B E K A S I
2 0 1 0

K A T A P E N G A N T A R

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga Tugas Akademis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini, hal itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari Bapak dosen mata kuliah Teori Organisasi Umum 2, Bp. Nurhadi, serta berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan tugas ini dapat terselesaikan. Penulis berharap dengan tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.



Bekasi, April 2010


Penulis

D A F T A R I S I

K A T A P E N G A N T A R 2
D A F T A R I S I 3
B A B 10 4
Pendapatan Nasional 4
Menghitung Pendapatan Domestik Bruto / PDB 5
Soal Pilihan Ganda 6
Kunci Jawaban 9
B A B 11 – 12 10
Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Nasional Perekonomian Tertutup Sederhana Serta Pertumbuhan Ekonomi 10
Keseimbangan Pendapatan Nasional 10
Perumusan Multiplier /Angka Penggandaan 10
Konsumsi, Tabungan Dan Investasi 13
Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di Indonesia 13
Soal Pilihan Ganda 16
Kunci Jawaban 18
B A B 13 – 14 19
Uang, Bank, dan Penciptaan Uang 19
Motif Memegang Uang 19
Bank Sentral & Bank Umum 20
Kebijakan Moneter 21
Soal Pilihan Ganda 22
Kunci Jawaban 24


B A B 1 0

Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional :
• Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
• Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
• Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
• Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
• Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya
• Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.


Menghitung Pendapatan Domestik Bruto / PDB

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
• Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.

• Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

• Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan domestik bruto (PDB) adalah ukuran keseluruhan output ekonomi suatu negara. Rumusnya adalah
PDB = C + G + I + ( X - M )
atau
produk domestik bruto = pengeluaran rumah tangga + pengeluaran pemerintah + pengeluaran investasi + ( ekspor - impor )


Soal Pilihan Ganda
1. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun disebut . . .
a. Pendapatan nasional d. Pendapatan domestik
b. Pendapatan perkapita e. Pendapatan domestik bruto
c. Pendapatan negara

2. Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh . . .
a. Archimedes dari Rusia d. Dedi dari Gunadarma
b. Sir William Petty dari Inggris e. Max William dari Amerika
c. Soelosoemarjan dari Indonesia

3. Berikut adalh tujuan dari perhitungan pendapatn nasional , kecuali. . .
a. Mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
b. Mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara
c. Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional
d. Untuk menggolongkan suatu negara
e. Untuk mengetahui tingkat kemajuan pendidikan

4. Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional, kecuali . . .
a. Produk Domestik Bruto d. Pendapatan Nasional Neto
b. Produk Nasional Bruto e. Pendapatan Perseroan
c. Produk Nasional Neto

5. Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, 2 diantaranya yaitu . . .
a. Pendekatan pendapatan - produksi d. Pendk. pendapatan-perkapita
b. Pendekatan pendapatan - investasi e. Pendk. Investasi & perkapita
c. Pendekatan investasi – produksi

6. Pendekatan dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu adalah . . .
a. Pendekatan produksi d. Pendekatan pengeluaran
b. Pendekatan investasi e. Pendekatan perkapita
c. Pendekatan pendapatan

7. Pendekatan dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu adalah . . .
a. Pendekatan produksi d. Pendekatan pengeluaran
b. Pendekatan investasi e. Pendekatan perkapita
c. Pendekatan pendapata

8. Pendekatan dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu adalah . . .
a. Pendekatan produksi d. Pendekatan pengeluaran
b. Pendekatan investasi e. Pendekatan perkapita
c. Pendekatan pendapatan

9. Produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan domestik bruto (PDB) adalah . . .
a. Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu negara
b. Ukuran keseluruhan tingkat ekonomi suatu negara
c. Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu daerah
d. Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu daerah
e. Semua jawaban salah

10. Cara menghitung Produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan domestik bruto (PDB) adalah . . .
a. PDB = C - G - I - ( X - M )
b. PDB = C + G + I + ( X - M )
c. PDB = C / G + I + ( X - M )
d. PDB = C * G + I + ( X - M )
e. Semua jawaban salah



Kunci Jawaban
1. A (Pendapatan nasional)
2. B (Sir William Petty dari Inggris)
3. E (Untuk mengetahui tingkat kemajuan pendidikan)
4. C (Pendapatan Perseroan)
5. A (Pendekatan pendapatan & produksi)
6. C (Pendekatan pendapatan)
7. A (Pendekatan produksi)
8. C (Pendekatan Pengeluaran)
9. A (Ukuran keseluruhan output ekonomi suatu negara)
10. B (PDB = C + G + I + ( X - M ))

B A B 11 – 12

Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Nasional Perekonomian Tertutup Sederhana Serta Pertumbuhan Ekonomi

Keseimbangan Pendapatan Nasional

Dari satu periode ke periode lainnya pendapatan nasional keseimbangan akan selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut disebabkan oleh adanya perubahan permintaan agregat (agregat demand). Dari dua variabel permintaan agregat, yaitu pengeluaran konsumsi (C) dan pengeluaran investasi (I), yang paling penting adalah pengeluaran investasi, karena kelebihannya. Pengeluaran investasi seringkali berubah-ubah dari waktu ke waktu. Dengan demikian keseimbangan pendapatan nasional yang akan berubah dari waktu ke waktu.
Perekonomian dua sektor akan mencapai kondisi keseimbangan (equilibrium) apabila Y = C + I dan S = I. Jika pada suatu saat,setelah terjadi kondisi kewseimbangan,kemudian pengeluaran investasi (I) mengalami perubahan, maka besarnya investasi (I) akan menjadi tidak sama dengan besarnya saving (S). Akibatnya keadaan perekonomian akan mengalami ketidakseimbangan (disequilibrium).
Dengan adanya disequilibrium tersebut, maka besarnya pendapatan nasional akan terus berubah sampai pendapatan nasional keseimbangan yang baru tercapai, yaitu pendapatan nasional yang menyamakan investasi (I) = tabungan (S).
Sebelum pendapatan nasional mencapai kondisi keseimbangan yang baru, pengeluaran konsumsi (C) dan tabungan (S) juga mengalami perubahan. Hubungan antara perubahan investasi (I) dan perubahan pendapatan nasional keseimbangan (Y) yang diakibatkan oleh adanya perubahan investasi tersebut dapat diterangkan oleh konsep “Multiplier”.
Perumusan Multiplier /Angka Penggandaan
Satu hal yang penting dan merupakan salah satu esensi dari teori Keynes adalah bahwa perubahan pengeluaran investasi akan menyebabkan perubahan tingkat pendapatan nasional yang jauh lebih besar daripada perubahan pengeluaran investasi tersebut. Jadi, kalau pengeluaran investasi berubah, dari I menjadi I + I, maka tingkat pendapatan akan berubah, dari Y menjadi Y + Y, sedemikian rupa sehingga Y = k I, dan k adalah bilangan yang 1, maka oleh karena itu Y selalu lebih besar daripada I, kecuali jika k=1 yang kemungkinan terjadinya adalah sangat kecil. Karena k 1, maka k disebut sebagai angka pengganda investasi atau multiplier investasi, artinya angka yang menunjukkan kenaikan tingkat pendapatan nasional karena bertambahnya pengeluaran investasi.
Dengan demikian multiplier investasi dapat dirumuskan sebagai :
kI = Y / I
Rumus multiplier investasi yang lebih lengkap dapat diperoleh cara sebagai berikut :
Pendapatan nasional dalam perekonomian 2 sektor akan berada dalam keseimbangan jika :
Y = C + I
C = a + bY ; b = MPC
Jadi : Y = a + bY + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I 1
Y = (a + I) 1 - b
Apabila I menjadi I + I, maka Y akan menjadi Y + Y, maka :
Y + Y = 1/1 – b * (a + I + I)
Y + Y = 1/1 – b * ( a + I) + I/1 – b * I
Apabila diperkurangkan Y dari Y + Y akan diperoleh :
Y + Y = 1/1 – b * I
Y 1 1 1
---- = kI = ------- = ---------- = --------
I 1 – b 1-MPC MPS
1 1 1
kI = = =
1 – b 1- MPC MPS
Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 1 Sektor (Perekonomian Tertutup)
Y = C
C = a + by (Fungsi Konsumsi)
b = MPC = Marginal Propensity to Consume = dc
dy = Besarnya perubahan konsumsi (dc) sebagai akibat adanya perubahan pendapatan (dy)
a = besarnya konsumsi ( c ) pada waktu y = 0,
APC = c
y = Average Propensity to consume =Hasrat rata-rata konsumsi masyarakat .
C = (APC – MPC ) Y + bY

Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 2 Sektor
Pendapatan Keseimbangan,
Y = C + I
S = I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
C = a + bY
Y = ( a + bY) + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)

Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 3 Sektor
Pendapatan Keseimbangan,
Y = C + I + G
S + T = I + G

Formula lainnya untuk menghitung pendapatan nasional
a). Y = C + I + G
b). C = a + bYd
c). Yd = Y + tr – tx


Formula NIE adalah :
Y = C + I + G
Y = a + bYd + I + G
Y = a + b (Y + tr – tx) + I + G
Y = a + bY + btr – btx + I + G
Y – bY = a + btr – btx + I + G
(1-b)y = a + btr – btx + I + G
Y = 1 X (a + btr – btx + I + G )
(1 – b )
Formula NIE lainnya jika tidak ada tr,tx dan G
Y = 1 X (a + I )
(1 – b )
Perhitungan NIE dengan MULTIPLIER, nilai Y = 1 disebut juga Multiplier (Ki)
(1 – b )
Ki = 1 = 1
(1 – b ) (1 – MPC)

Multiplier (Ki) adalah angka kelipatan, contoh : jika I = 20 M, dapat menyebabkan =400 menjadi Y=480 M, berarti NIE (Y) naik sebesar 80 M ( 4 kali), kenaikan ini disebabkan karena ada I = 20 M. Kejadian ini disebut Multiplier. Adanya I (dI) meningkatkan Y (dY), Ki = dy/di Maka formula NIE : Y + dY

Y + dY = 1 ( a + I + dI)
(1 – b )
Y + dY = 1 ( a + I ) + 1 (dI)
(1 – b ) (1 – b )
Karena Y = = 1 ( a + I )
(1 – b )
Maka dY = = 1 ( d I )
(1 – b )
Maka dY = = 1
dI (1 – b )
Maka Ki = 1
(1 – b )

Konsumsi, Tabungan Dan Investasi

• Konsumsi
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).

• Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
• Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di Indonesia

Salah satu titik awal kelahiran ilmu ekonomi makro adalah adanya permasalahan ekonomi jangka pendek yang tidak dapat diatasi oleh teori ekonomi klasik. Masalah jangka pendek ekonomi tersebut yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran. Munculnya ekonomi makro dimulai dengan terjadinya depresi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 1929. Depresi merupakan suatu malapetaka yang terjadi dalam ekonomi di mana kegiatan produksi terhenti akibat adanya inflasi yang tinggi dan pada saat yang sama terjadi pengangguran yang tinggi pula. Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus.

Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah eko-nomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun. Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi. Namun demikian ada negara yang meng-hadapai tingkat inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi, misalnya Indonesia pada tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi yang sangat tinggi tersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation). Didasarkan pada faktor-faktor penyebab inflasi maka ada tiga jenis inflasi yaitu:

1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
2) inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
3) inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).

Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation) atau inflasi dari sisi permintaan (demand side inflation) adalah inflasi yang disebabkan karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena jumlah barang yang diminta lebih besar dari pada barang yang ditawarkan maka terjadi kenaikan harga. Inflasi tarikan permintaan biasanya berlaku pada saat perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan eko-nomi berjalan dengan pesat (full employment and full capacity).

Dengan tingkat pertumbuhan yang pesat/tinggi mendorong peningkatan permintaan sedangkan barang yang ditawarkan tetap karena kapasitas produksi sudah maksimal sehingga mendorong kenaikan harga yang terus menerus. Inflasi desakan biaya (Cost-push Inflation) atau inflasi dari sisi penawaran (supply side inflation) adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat dibandingkan dengan tingkat produktivitas dan efisiensi, sehingga perusahaan mengurangi supply barang dan jasa. Peningkatan biaya produksi akan mendorong perusahaan menaikan harga barang dan jasa, meskipun mereka harus menerima resiko akan menghadapi penurunan permintaan terhadap barang dan jasa yang mereka produksi. Sedangkan inflasi karena pengaruh impor adalah inflasi yang terjadi karena naiknya harga barang di negara-negara asal barang itu, sehingga terjadi kenaikan harga umum di dalam negeri.

Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa pada saat terjadinya depresi ekonomi Amerika Serikat tahun 1929, terjadi inflasi yang tinggi dan diikuti dengan pengangguran yang tinggi pula. Didasarkan pada fakta itulah A.W. Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran akan rendah.

Soal Pilihan Ganda
1. Pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu disebut . . .
a. Investasi d. Produksi
b. Tabungan e. Pendapatan
c. Konsumsi

2. Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati disebut . . .
a. Investasi d. Produksi
b. Tabungan e. Pendapatan
c. Konsumsi

3. Investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat disebut . . .
a. Investasi d. Produksi
b. Tabungan e. Pendapatan
c. Konsumsi

4. Dari dua variabel permintaan agregat yang menyebabkan adanya perubahan permintaan yaitu pengeluaran . . .
a. Pemerintah dan swasta d. Konsumsi dan investasi
b. Perseorangan dan swasta e. Jawaban salah semua
c. Investasi dan tabungan

5. Konsep “Multiplier” adalah. . .
a. Perubahan investasi dan perubahan pendapatan nasional keseimbangan yang diakibatkan oleh adanya perubahan investasi
b. Perubahan investasi dan perubahan pendapatan nasional keseimbangan yang diakibatkan oleh adanya perubahan pendapatan nasional
c. Perubahan investasi dan perubahan pendapatan nasional keseimbangan yang diakibatkan oleh adanya perubahan nilai uang
d. Perubahan investasi dan perubahan pendapatan nasional keseimbangan yang diakibatkan oleh adanya perubahan tabungan
e. Perubahan investasi dan perubahan pendapatan nasional keseimbangan yang diakibatkan oleh adanya perubahan kebijakan moneter

6. Angka pengganda investasi atau multiplier investasi adalah. . .
a. Angka yang menunjukkan kenaikan tingkat pendapatan nasional karena bertambahnya pengeluaran investasi
b. Angka yang menunjukkan kenaikan tingkat pendapatan nasional karena bertambahnya pendapatan nasional
c. Angka yang menunjukkan kenaikan tingkat pendapatan investasi karena bertambahnya pendapatan nasional
d. Angka yang menunjukkan kenaikan tingkat pendapatan investasi karena bertambahnyapengeluaran investasi
e. Semua jawaban salah

7. Perhatikan No.1 – 5 :
1) Inflasi tarikan permintaan
2) Inflasi desakan biaya
3) Inflasi impor
4) Inflasi eksport
5) Inflasi kebijakan pemerintah
Dari kelima hal diatas, factor – factor penyebab inflasi adalah . . .
a. 1-2-3 d. 1-2-4
b. 2-3-4 e. 2-3-5
c. 3-4-5

8. Inflasi yang disebabkan karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan disebut . . .
a. Inflasi tarikan permintaan d. Inflasi eksport
b. Inflasi desakan biaya e. Inflasi kebijakan pemerintah
c. Inflasi impor

9. Inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat dibandingkan dengan tingkat produktivitas dan efisiensi, sehingga perusahaan mengurangi supply barang dan jasa disebut . . .
a. Inflasi tarikan permintaan d. Inflasi eksport
b. Inflasi desakan biaya e. Inflasi kebijakan pemerintah
c. Inflasi impor

10. Jika inflasi beranjak tinggi maka angka pengangguran akan . . .
a. Bertambah banyak d. Kembali ke nilai awal
b. Bertambah sedikit e. Tidak berubah
c. Kontans


Kunci Jawaban
1. C (Konsumsi)
2. B (Tabungan)
3. A (Investasi)
4. D (Konsumsi dan investasi)
4. A (Perubahan investasi dan perubahan pendapatan nasional keseimbangan yang diakibatkan oleh adanya perubahan investasi)
5. A (Angka yang menunjukkan kenaikan tingkat pendapatan nasional karena bertambahnya pengeluaran investasi)
6. A (1-2-3)
7. A (Inflasi tarikan permintaan)
8. B (Inflasi desakan biaya)
9. A (Bertambah banyak)

B A B 13 – 14

Uang, Bank, dan Penciptaan Uang

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.

Pada awalnya di Indonesia, uang dalam hal ini uang kartal diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.

Motif Memegang Uang

1. Untuk keperluan transaksi (transaction motive)
Orang memegang uang tunai guna melancarkan transaksi – transaksi yang dilakukannya. Jumlahnya dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional dan tingkat bunga.

2. Untuk berjaga – jaga (precautionary motive)
Orang memegang uang tunai untuk berjaga – jaga terhadap keadaan tertentu diluar transaksi normal.

3. Untuk spekulasi (speculation motive)
Orang lebih suka memegang uang tunai jika hasil yang diharapkan dari memegang uang tunai lebih besar dari pada jika dibelikan asset atau harta lainnya.

Bank Sentral & Bank Umum

Bank (cara pengucapan: [Bang]) adalah sebuah tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan. Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidur rakyat banyak.
Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai sekarang di mana bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini bank adalah institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter supervisi keuangan dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar, seperti menerima tabungan dan memberikan pinjaman.
Kata bank berasal dari bahasa Italia banca atau uang. Biasanya bank menghasilkan untung dari biaya transaksi atas jasa yang diberikan dan bunga dari pinjaman
Jenis-Jenis Bank :
1. Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.

2. Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.
3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Soal Pilihan Ganda
1. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai . . .
a. Alat pengganti barang
b. Alat tukar yang dapat diterima secara umum
c. Alat baru
d. Sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya
e. Jawaban A, B, C, D salah

2. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai . . .
a. Alat pengganti barang
b. Alat tukar yang dapat diterima secara umum
c. Alat baru
d. Sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya
e. Jawaban B & C benar

3. Dalam UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak mencetak uang adalah . . .
 Pemerintah RI d. Bank Swasta
 Bank Sentral e. Bank Century
 Bank Umum

4. Orang memegang uang tunai guna melancarkan transaksi – transaksi yang dilakukannya adalah motif orang memegang uang untuk . . .
a. Untuk keperluan transaksi d. Untuk bergaya
b. Untuk berhura-hura e. Untuk spekulasi
c. Untuk berjaga – jaga

5. Orang memegang uang tunai untuk berjaga – jaga terhadap keadaan tertentu diluar transaksi normal adalah motif orang memegang uang untuk . . .
a. Untuk keperluan transaksi d. Untuk bergaya
b. Untuk berhura-hura e. Untuk spekulasi
c. Untuk berjaga – jaga

6. Orang lebih suka memegang uang tunai jika hasil yang diharapkan dari memegang uang tunai lebih besar dari pada jika dibelikan asset atau harta lainnya adalah motif orang memegang uang untuk . . .
a. Untuk keperluan transaksi d. Untuk bergaya
b. Untuk berhura-hura e. Untuk spekulasi
c. Untuk berjaga – jaga

7. Bank didefinisikan sebagai . . .
a. Tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan
b. Tempat dimana orang buang air besar
c. Tempat dimana orang minum-minuman keras
d. Tempat dimana orang tidur
e. Tempat orang mencari makan

8. Tugas Bank Sentral, kecuali . . .
a. Mengatur peredaran uang
b. Mengatur pengerahan dana-dana
c. Mengatur perbankan
d. Menjaga stabilitas mata uang
e. Memberi izin pendirian bank umum

9. Lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat adalah definisi dari . . .
a. Bank Sentral d. Bank Rakyat
b. Bank Umum e. Untuk spekulasi
c. Bank Pembangunan Daerah

10. Proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera adalah definisi. .
a. Kebijakan Fiskal d. Kebijakan Pemerintah
b. Kebijakan Budgeting e. Kebijakan Swasta
c. Kebijakan Moneter


Kunci Jawaban
11. B (Alat tukar yang dapat diterima secara umum)
12. D (Sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya)
13. B (Bank Sentral)
14. A (Untuk keperluan transaksi)
15. C (Untuk berjaga – jaga)
16. E (Untuk spekulasi)
17. A (Tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan)
18. E (Memberi izin pendirian bank umum)
19. B (Bank Umum)
20. C (Kebijakan Moneter)

0 comments: